Monday 13 May 2013

Karya Ilmiah Arah Perkecambahan Biji kacang Hijau ( Phaseolus radiatus) Menuju Sumber Cahaya



KARYA ILMIAH
“Arah Perkecambahan Biji kacang Hijau
( Phaseolus radiatus) Menuju Sumber Cahaya”
DISUSUN OLEH
DIAN PURNAMASARI
XII IPA 2
093681
SMAN 2 Camba Maros
TAHUN PELAJARAN
2011/2012




KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan rahim-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah  yang berjudul “ARAH PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU ( Phaseolus Radiatus) MENUJU SUMBER CAHAYA ”
Makalah ini membahas bagaimana arah  gerak perkecambahan biji Kacang Hijau pada sumber cahaya yang telah ditentukan sebelumnya.
Makalah ini pun disusun sebagai syarat ketuntasan dalam pelajaran Biologi. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini terdapat banyak kekeliruan, oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari guru selaku Pembina ataupun dari pihak terkait tetap diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelesaian makalah ini.
WASSALAM
                                                                                    Camba ,    Oktober 2011

Penyusun

DAFTAR GAMBAR
Gambar 01…………………………………………………………………………..9
Gambar 02…………………………………………………………………………..9
Gambar 03………………………………………………………………………….10
Gambar 04………………………………………………………………………….10
Gambar 05………………………………………………………………………….11





DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................I
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................II
DAFTAR ISI...............................................................................................................III
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................................1
1)       Judul….......................................................................................................1
2)      Tujuan penelitian........................................................................................1
3)      Variabel penelitian......................................................................................1
4)      Manfaat penelitian......................................................................................1
5)      Rumusan masalah.......................................................................................1
BAB II :  TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................2
1)      Dasar teori..................................................................................................2
2)      Hipotetis….................................................................................................6
BAB III : METODE PENELITIAN.............................................................................7
1)      Alat dan bahan............................................................................................7
2)      Cara kerja....................................................................................................7
3)      Analisis data................................................................................................8



BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................9
1)      Hasil penelitian.........................................................................................9
2)      Pembahasan :...........................................................................................12
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................14
1)      Kesimpulan ….........................................................................................14
2)      Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................15











BAB I
PENDAHULUAN
1.      Judul Penelitian
“Arah Perkecambahan Biji kacang Hijau ( Phaseolus Radiatus) Menuju Sumber Cahaya”
2.       Tujuan Penelitian
Tujuan daripada penenelitian tersebut adalah mengetahui arah perkecambahan biji (Kacang Hijau) karena sumber cahaya.
3.      Variabel Penelitian
      Variabel terikat     : Pertumbuhan kacang hijau
      Variable bebas       : Cahaya  
4.      Manfaat Penelitian
Sebagai sumber informasi bagi para pelajar dalam melakukan suatu penelitian/percobaan tentang arah perkecambahan biji (Kacang Hijau) karena sumber cahaya dengan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
5.      Rumusan masalah
a.       Bagaimana perkecambahan biji kacang hijau pada sumber cahaya yang telah ditentukan ?
b.      Ke arah mana perkecambahan kacang hijau ? Jelaskan sebabnya !     
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.      Dasar Teori
A.    Gerak etinom
Gerak etinom merupakan reaksi gerak tumbuhan disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar. Berdasarkan hubungan antara arah respon gerak dengan asal rangsangan, gerak etinom dapat dibedakan menjadi gerak taksis, tropisme dan nasty. Jika yang bergerak hanya bagian dari tumbuhan, maka disebut  gerak tropisme. Jika yang bergerak seluruh bagian tumbuhan, maka disebut gerak taksis.
1.      Tropisme
Tropisme adalah bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya ransangan. Bagian yang bergerak itu misalnya cabang, daun, kuncup, dan sulur. Gerak tropisme dapat dibedakan menjadi tropisme positif apabila gerak itu menuju sumber rangsang dan tropisme negatif apabila menjauhi sumber rangsang.. ditinjau dari macam sumber ransangannya, tropisme dapat dibedakan menjadi fototropisme, geotropisme, hidrotropisme, kemotropisme, dan tigmotropisme
a.       Fototropisme
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya.
b.      Geotropisme
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena prngaruh gravitasi bumi
c.       Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan air
d.      Kemotropisme
Kemotropisme  adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan zat kimia.
e.       Tigmotropisme
Tigmotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena adanya ransangan sentuhan satu sisi  atau persinggungan.
2.      Nasti
Nasty adalah gerak tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh datangnya ransangan , tapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri
a.       Fotonasti
Fotonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan cahaya. Misalnya gerak mekarnya bungan pukul 4 (Mirabilis Jalapa).
b.      Niktinasti
Niktinasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap sehingga disebut juga gerak tidur. Seperti pada malam hari bunga merak (Caesalpinia  Puleherrima) akan menutup dan akan terbuka kembali ketika keesokan harinya
c.       Tigmonasti / Seismonasti
Tigmonasti / Seismonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan sentuhan atau getaran. Contoh gerak menutupnya daun puti malu (Mimosa Pudica) jika disentuh
d.      Termonasti
Termonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh ransangan suhu. Seperti mekarnya bunga tulip dan Corcus. Bunga-bunga tersebut mengalami mekar jika mendadak mengalami kenaikan temperatur dan akan menutup kembali jika temperatur menurun.
e.       Haptonasi
Haptonasi adalah gerak nasti yang disebabkan oleh sentuhan serangga. Misalnya daun pada tumbuhan insektivora  dengan sejenis perangkat lalat (Venus Flytrap) sangat sensitif terhadap sentuhan. Jika ada serangga yang menyentuh bagian dalam daun, maka daun akan segera menutup sehingga serangga akan terperangkap pada belahan daun tersebut.
f.       Nasti Kompleks
Nasti Kompleks merupakan gerak nasti yang disebabkan olehbeberapa faktor sekaligus. Seperti Karbondioksida, pH, temperatur, dan kadar kalsium. Misalnya gerak membuka dan menutupnya stomata pada daun.

3.      Taksis
Taksis adalah gerak seluruh tubuh atau bagian dari tumbuhan yang berpindah tempat dan arah perpindahannya dipengaruhi oleh arah rangsangan. (http://www.google.co.id/#pq=makalah+tentang+fototropisme&pf=p&sclient=psy-ab&source=hp&pbx=1&oq.-)


Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Dan Pertumbuhan Tumbuhan
Banyak faktor alasan atau penyebab yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan, tanaman, pohon, dll. Apabila faktor tersebut kebutuhannya tidak terpenuhi maka tanaman tersebut bisa mengalami dormansi /               dorman yaitu berhenti melakukan aktifitas hidup. Faktor pengaruh tersebut yakni :
1. Faktor suhu
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman, suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22  sampai dengan 37 . Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau akan mati.
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampa k pada pembentukan sel yang lebih cepat.
3.Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan
4.Faktor Hormon
Hormon pada tubuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan pertumbuhan seperti hormone auksin untuk membantu pemanjangan sel , hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormone sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang. (http://id.answers.yahoo.com.2008).
2.      Hipotetis
            Tumbuhan kacang hijau (Phaseolus Radiatus) perkecambahannya akan mengarah ke sumber cahaya












BAB III
METODE PENELITIAN
1.      Waktu dan Tempat Penelitian
Hari/Tanggal         :           Senin-Jum’at, 26-30 September 2011
Tempat                  :           Lingkungan Rumah Dian Purnamasari
                                          Ling. Mallisu, Kel. Cempaniga No. 51, Kec.Camba
2.      Alat dan bahan
a)      Alat
·         Pot
·         Kamera
·         Silet
·         Baskom kecil
b)      Bahan
·         Media tanam
·         Air secukupnya
·         Biji kacang hijau
·         kardus
3.      Cara kerja
1.      Biji kacang hijau direndam selama 24 jam
2.      Biji kacang hijau dipindahkan ke pot yang berisi media tanam.
3.      Pot kemudian ditutupi dengan kardus yang telah diberi lubang kecil pada ujung kanan atas.
4.      Biji kacang hijau kemudian diamati perkecambahannya selama 4 hari

4.      Analisis data
Setelah hari ke 4, kecambah kacang hijau kemudian di depindahkan dari tempat penelitian dan dilihat ke arah mana perkecambahannya.


                                   



BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN
1 . Hasil Penelitian

Keterangan :

Lubang kecil sebagai  sumber cahaya dari perkecambahan biji kacang hijau
     Gambar 01







  Gambar 01. Model kardus

a.       Hari Pertama di pot



Keterangan :
     Biji kacang hijau   yang telah mengalami pemecahan kulit luar

Gambar 02

 



b.      Hari kedua di pot



Keterangan :
   Biji kacang hijau
   mulai berkecambah


Gambar 03
 


   
c.       Hari ketiga di pot



Keterangan :

Testa biji kacang hijau terkelupas

Gambar 04
 




   






d.      Hari keempat di pot

Keterangan :
           Terlihat batang yang membengkok ke arah lubang

Gambar 05
 

  
             




2. Pembahasan Penelitian
Biji yang digunakan dalam percobaan ini adalah biji kacang hijau (Phaseolus Radiatus). Biji ini tergolong biji bertipe dikotil. Perlakuan dimulai dengan merendam biji di dalam air selama 24 jam . Hal ini bertujuan untuk mendapatkan biji yang baik. Selain itu perendaman biji juga bertujuan untuk mengakhiri masa dorminasi biji dengan masuknya air ke dalam biji. Kehadiran air di dalam sel ini mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin dan auksin meningkat. Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan pembelahan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula membesar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam yang pada akhirnya pecah .
Selanjutnya biji deletakkan pada pot yang berisi media tanam yang lembab. Agar terjaga kelembapan pada biji, maka media tanam  harus deperhatikan kadar airnya.  Namun kadar air yang berlebihan juga tidak baik pada pertumbuhan biji. Karena jika terdapat banyak kadar air pada  media tanam, maka biji tidak akan cukup mendapatkan oksigen . Sedangkan  oksigen yang cukup diperlukan biji untuk berkecambah.
Selanjutnya pot yang berisi biji kacang hijau tersebut di tutupi kardus yang memiliki lubang kecil, dengan maksud member sedikit sumber cahaya dan melihat arah gerak perkcambahan biji kacang hijau tersebut.
Setelah dibiarkan selama empat hari, akhirnya ditemukan batang perkecambahan kacang hijau membengkok/membelok ke arah lubang kecil/ sumber cahaya. Inilah yang disebut fototropisme , yaitu gerak bagiantumbuhan menuju sumber cahaya. Fototropisme juga disebabkan oleh hormone auksin. Auksin dapat mengatur pertumbuhan sel-sel tumbuhan yang berinteraksi dengan senyawa-senyawa tumbuhan lainnya. Hormone inilah yang kemudian mengontrol dan mengarahkan bentuk akhir tumbuhan, atas ataupun bawah (Pratiwi dkk.2007).
Di dalam tumbuhan yang sedang tumbuh , auksin dihasilkan pada ujung pertumbuhan , meningkatkan elongasi sel-sel tumbuhan. Konsentrasi auksin lebih besar pada sisi batang yang lebih gelap , sehingga sel-sel di bagian tersebut tumbuh lebih panjang dibandingkan sel-sel yang terkena cahaya.








BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.      Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa biji yang berkecambah, batangnya akan membengkok/membelok ke arah datangnya cahaya.
2.      Saran
a.       Sebelum penanaman, terlebih dahulu sebaiknya dilakukan perendaman biji kacang hijau untuk memecah biji dormansi itu sendiri.
b.      Memilih biji kacang hijau yang masih segar agar dapat memaksimalkan hasil penelitian.




DAFTAR PUSTAKA
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080825075517AATx43D                                                                        


Pratiwi, D.A., Maryati, Sri, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga